Penyebab
Tahukah kamu penyebab dari malaria? Jawabnya adalah Plasmodium sp. Penyakit malaria sendiri ada bermacam-macam jenis, yang tentunya pula disebabkan oleh spesies Plasmodium yang berbeda pula. Malaria ovele/malaria tertiana disebabkan oleh Plasmodium ovele, malaria vivax/malaria tertiana benigna disebabkan oleh Plasmodium vivax, malaria falciparum/malaria tertiana maligna penyebabnya adalah Plasmodium falciparum, dan malaria malariae yang dikarenakan infeksi Plasmodium malariae.
Vektor
Vektor/hewan perantara penularan Plasmodium sp. pada manusia adalah nyamuk. Beberapa diantaranya adalah Anopheles betina, Anopheles sundaicus, Anopheles aconitus, Anopheles farauti, Anopheles maculatus, Anopheles barbirostris (banyak terdapat di pohon salak), Anopheles subpictus, dan Anopheles nigerrimus.
Distribusi Geografik
Penyebaran penyakit malaria berada di daerah subtropis dan tropis (Indonesia sangat berpotensi), bahkan kasus malaria di Indonesia masih sering dinobatkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), terutama di daerah yang terjadi perubahan lingkungan, misal tambak udang atau ikan yang tak terpelihara, penebangan pohon bakau sebagai bahan bakar dan arang, serta banyaknya muara sungai yang tersumbat yang akan menjadi tempat perindukan nyamuk penyebab malaria.
Malaria falciparum dan vivax ditemukan hampir di semua daetah di Indonesia. Malaria ovale di Pulau Owi, Flores, Timor-Timor; dan malaria malariae di Indonesia timur.
Cara Infeksi
- Tusukan vektor.
- Transfusi darah.
- Penggunaan jarum suntik bekas yang terkontaminasi Plasmodium.
- Infeksi import (dibawa oleh orang yang telah lama tinggal di daerah endemik malaria).
- Konginetal (penularan dari ibu hamil kepada janinnya melalui plasenta).
Gejala-Gejala Klinik
Terdapat masa inkubasi yang berbeda-beda sebelum timbul gejala demam sejak masuknya sporozoid ke dalam tubuh manusia. Pada P.vivax dan P.ovale masa inkubasi 10 - 17 hari; P.falciparum 8 - 12 hari; dan P.malariae masa inkubasinya 21 - 40 hari.
Gajala klinik khas malaria yaitu:
- demam intermiten : terdiri atas 3 stadium demam, yaitu rasa menggigil/kedinginan (fase frigoris) yang berlangsung 20 menit - 1 jam, kemudian diikuti dengan fase panas badan/puncak demam (fase acme) yang berlangsung antara 2 - 6 jam, dan fase ketiga adalah terjadinya keringat yang banyak pada penderita (fase sudoris) yang berlangsung 2 - 3 jam.
- Anemia.
- Pembesaan limpa.
Untuk mengetahui morfologi/bentuk dari Plasmodium penyebab malaria, haruslah dilakukan pengecatan terhadap darah tersangka melaria.
Ada 2 macam pembuatan sediaan laboratorium untuk pemeriksaan Plasmodium.
1. Sediaan darah apus/darah tipis
Cara:
- Setetes darah kapiler pasien (diambil dari ujung jari) diteteskan di ujung object glass kering, kemudian dibuat apusan darah.
- Tunggu hingga kering angin.
- Kemudian di cat menggunakan pangecatan Giemsa pH 6,9 - 7,2.
- Diamati di bawah mikroskop perbesaran 1000x
Visualisasi pembuatan darah apus (sumber)
Ciri-ciri
- Eritrosit masih ada
- Bentuk Plasmodium utuh/baik
- Jumlah Plasmodium sedikit
2. Sediaan darah tebal
Cara:
- Darah kapiler pasien di teteskan di tengah object glass kering.
- Tetesan darah tersebut kemudian diratakan kurang lebih diameter 1 cm.
- Kering anginkan.
- Setelah dipastikan kering angin, preparat di masukkan kedalam beker glass yang berisi air (posisi seperti prosotan, agar eritrosit terlunturkan).
- Setelah eritrosit hilang, lanjutkan dengan pengecatan Giemsa.
- Dilanjutkan dengan pengamatan di bawah mikroskop menggunakan perbesaran 1000x.
Ciri-ciri:
- Eritrosit tidak ada
- Bentuk parasit rusak
- Jumlah parasit banyak
Sumber :
Staf Pengaja Bagian Parasitologi, FKUI. 1992. Parasitologi Kedokteran Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKU
Zulkoni, Akhsin. 2010. Parasitologi. Yogyakarta: Nuha Medika
Soedarto. 1990. Protozoologi Kedokteran. Jakarta: Widya Medika
Ketahui juga tentang:
Plasmodium falciparumPlasmodium malariae
0 comments:
Post a Comment