Pemeriksaan Laboratorium Kandidiasis

Posted by Ratna Tanjung on Thursday, October 04, 2012



Tujuan dari pemeriksaan laboratorium ini ialah untuk menemukan Candida di dalam bahan klinis baik dengan pemeriksaan langsung maupun dengan biakan. Pemeriksaan langsung dilakukan menggunakan mikroskop, baik dengan sediaan basah maupun dengan sediaan yang dipulas. Pemeriksaan ini dapat berhasil bila jamur berjumlah cukup besar untuk dapat dilihat di antara sel-sel jaringan dan mikroba lain yang juga 
terdapat dalam bahan klinis tersebut.

Bahan yang diperiksa bergantung dari kelainan yang ada. Bahan itu dapat berupa kerokan kulit, kuku, sputum (dahak), sekret bronkus, urin, tinja, biopsi jaringan, usap mulut, usap telinga, usap vagina, darah, dll. Cara mendapatkan bahan klinis harus diusahakan steril, ditempatkan dalam suatu tempat yang steril untuk mencegah pencemaran jamur dari udara.
a. Pengambilan bahan kulit (dengan kerokan atau tempelan)
Bagian dengan lesi dibersihkan dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan kotoran dan lain-lain. 
a.1.Dengan Kerokan
Kulit dikerok dengan pisau (skalpel) dengan sudut 30˚. Kerokan kulit ditampung dalam cawan petri steril. Bila akan dikirimkan, maka kerokan dapat dimasukkan sepotong kertas bersih atau sepotong plastik yang selalu dilipat dan direkatkan.
a.2.Dengan Tempelan
Cara ini dilakukan bila lesi kecil, atau terletak pada suatu tempat yang sukar dikerok, juga pada anak kecil yang takut melihat pisau. Sepotong Scotch tape dilekatkan pada bagian yang akan diperiksa. Potongan ini dapat langsung dilekatkan pada sebuah gelas sediaan atau pada sepotong plastik bila akan dikirimkan. Potongan tape dapat diperiksa langsung atau dipulas untuk disimpan.
b. Bahan Kuku
Bahan yang dapat diperiksa berupa guntingan kuku, kerokan kuku dan korekan di bawahnya. Bila permukaan sangat keras dapat dibuat lubang kecil dengan bor gigi. Bila ada paronikia maka diambil bahan sekitar kuku.
c. Bahan Usap
Usap mulut, usap telinga, usap vagina, dan sebagainya. Alat yang dipakai berupa lidi berkapas steril. Di dalam tabung dapat dimasukkan sedikit air untuk mencegah bahan usapan menjadi kering. Bila akan dibuat bahan sediaan pulasan, sebaiknya sediaan ini dibuat sebelum bahan usapan diberi air.        
d. Bahan Urin
Pada wanita diambil urin dengan kateter, sedang pada pria cukup urin bagian tengah, dengan membuang bagian pertama dan terakhir. Pengambilan urin langsung dari kandung kencing memberikan bahan lebih baik, tetapi cara ini lebih berbahaya dan sakit.
e. Bahan Dahak
Dahak yang akan diperiksa dikeluarkan setelah berkumur untuk menghilangkan kotoran yang ada di dalam mulut. Untuk berkumur sebaiknya digunakan air matang. Dahak sebaiknya yang benar-benar dibatukkan, supaya lebih pasti bahan yang keluar berasal dari paru-paru.
f. Bahan Jaringan
Dapat diperoleh dengan biopsi, operasi, otopsi. Bahan klinis lain, misal darah, sekret bronkus dan sebagainya diperoleh secara lazim dilakukan dengan memperhatikan sterilitas. Bahan klinis yang akan digunakan untuk pemeriksaan mikologi janganlah diberi pengawat, karena bila diperlukan untuk biakan maka jamur masih akan dapat tumbuh. Untuk penyimpanan bahan hendaknya dipakai suhu rendah, bila mungkin – 20˚C.

Cara Pemeriksaan

A. Pemeriksaan Langsung

1. Metode Basah
Bahan encer, misal dahak, sekret bronkus atau cairan serebrospinalis. Sample ini langsung diteteskan pada gelas sediaan dan diperiksa dengan mikroskop. Dahak yang kental dapat diencerkan dengan setetes larutan KOH 10%.
Endapan urin dapat langsung diteteskan pada gelas sediaan.
Tinja, diberi sedikit air atau setetes larutan KOH 10%.
Bahan usapan dibasahkan ke dalam larutan garam faal dan diteteskan pada gelas sediaan.
Bahan padat berupa kerokan kulit, kuku atau jaringan diberi setetes KOH 30% untuk melarutkan jaringan. Untuk mempercepat proses dapat dipanaskan di bawah lampu atau di ata nyala api.
Potongan tape langsung dilekatkan pada gelas sediaan, dapat diberi setetes KOH 10% di antara tape dan gelas sediaan.
Sediaan basah diberi gelas tutup dan diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 atau bila perlu 10 x 45.              

2. Metode Pulasan
Dibuat sediaan usap tipis dari bahan encer atau bahan usapan yang dapat dipulas dengan berbagai macam cara, misalnya Gram strain, Gomori-Methenamin-Silver stain (GMS), Periodic-Acid-Schiff stain (PAS), dll

Pada pemeriksaan langsung Candidda terlihat sebagai blastospora atau hifa/hifa semu, atau campuran keduanya. Juga dapat dilihat sel-sel jaringan, misal sel epitel, leukosit, dan eritrosit. Di samping itu dapat pula tampak mikroba lain seperti bakteri, parasit yang terdapat bersama jamur.

B. Biakan
Medium yang biasa dipakai ialah Sabouraud Glucose/Dextrose Agar (SGA) dengan atau tanpa antibiotik. Antibiotik ditambahkan untuk menekan bakteri yang terdapat bersama jamur dalam bahan klinis. Medium dapat pula ditambah aktidion untuk menekan jamur pencemar yang mungkin ada di dalam bahan, yang dapat mengganggu pertumbuhan Candida. Jamur pencemar biasanya tumbuh dengan cepat dan dapat menutupi koloni Candida. Biakan di inkubasi pada suhu kamar 25˚ - 30˚ C. Biasanya sesudah 3 hari akan tampak koloni Candida sebesar kepala jarumpentul, 1 – 2 hari berikutnya koloni itu telah dapat dilihat dengan jelas. Koloni Candida yang bewarna putih kekuningan menimbun di atas permukaan medium, mempunyai permukaan yang halus dan licin, dan bau ragi yang khas. Untuk identifikasi jamur dipilih koloni yang terpisah. Untuk itu ditanamkan seujung jarum biakan pada medium baru. Sebaiknya dipilih lebih dari sebuah komoni, dan diambil yang berbeda bentuknya untuk melihat kemungkinan akan infeksi campuran. Koloni yang telah dimurnikan dapat diperiksa lebih lanjut untuk identifikasi jamur.




                        
Share

1 comments:

Dikainsta on 12:10 am, July 19, 2017 said...

Apa penyebabnya jika pada pemeriksaan langsung tidak ditemukan elemen jamur candida dan pada pemeriksaan biakan SDA + berhasil menumbuhkan candida

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered by Blogger.
 

Brain & Soul Energy Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare