Definisi Gas Hidrogen sulfida
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hydrogen sulfide yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM (part per million). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang, atau uap bau.
Proses Pembentukan Gas Hidrogen sulfida
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri.
Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak
/ gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau
pada lokasi pembuangan sampah.
Sifat Fisik Gas Hidrogen sulfida
Gas Hidrogen sulfida atau H2S mempunyai sifat dan fisik sebagai berikut :
1. Terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur sulfur.
2. Tidak bewarna.
3. Bau yang merangsang, seperti telur busuk.
4. Dalam kosentrasi agak tinggi dapat menyebabkan orang jadi pingsan secara cepat bila mencium baunya.
5. Pada kosentrasi yang lebih tinggi mempunyai bau dan rasa yang agak manis. Dan segera dapat melumpuhkan saraf penciuman sehingga gas H2S ini tidak dapat diketahui berdasarkan penciuman.
6. Konsentrasinya sangat rendah.
7. Sangat beracun.
Menempati urutan ke dua setelah Hidrogen sianida, dan 5 – 6 kali lebih beracun dari karbon monoksida ( CO ).
8. Berat jenis Hidrogen sulfida sekitar 20% lebih berat daripada berat jenis udara.
Dengan perbandingan Spesifik grafitasi.= 1,192 (udara Spesifik grafitasi= 1,00)
Sehingga Gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah.
9. Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL ( Lower Explosive Limit ) 4,3 % ( 43.000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limit ) 46% (460.000 PPM) dengan nyala api bewarna biru pada temperatur 500° F (260° C).
10. Dapat larut dalam air ( daya larut dalam air 437 ml/100ml air pada 0° C, 186 ml/100ml air pada 40° C ), dan larut dalam hydrogen cair.
11. Bersifat korosif, sehingga dapat menyebabkan karat pada peralatan logam.
12. Bersifat iritasi terhadap mata, dan saluran pernafasan.
13. Bersifat flammable ( mudah terbakar ).
14. Bila terbakar menghasilkan asam belerang (SO2) yang kurang berbahaya dari H2S. Tetapi mengganggu mata dan paru-paru yang menyebabkan infeksi kimiawi dalam beberapa jam saja.
15. Mempunyai nilai ambang batas (NAB) : 10 PPM (part per million).
Rumus molekul - - H 2 S
Berat molekul - - 34.08
Berat jenis, Spesifik grafitasi - - 1,192 (udara = 1,00)
Titik lebur - - -82.9°C -82,9 ° C
Titik didih - - -61,8 ° C
temp. Auto-pengapian - - 250 ° C
Angkauan ledakan di udara - - 4,5-45,5%
Bau ambang - - 0,02 ppm
Pencium tingkat kelelahan - - 100 ppm
Sifat Kimia Gas Hidrogen sulfida
• Hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen yang secara kimiawi terkait dengan air (H2O) karena oksigen dan sulfur berada dalam golongan yang sama di tabel periodik.
• Hidrogen sulfida merupakan asam lemah, terpisah dalam larutan aqueous (mengandung air) menjadi kation hidrogen H+ dan anion hidrosulfid HS−:
H2S → HS− + H+
Ka = 1.3×10−7 mol/L; pKa = 6.89.
• Ion sulfid, S2−, dikenal dalam bentuk padatan tetapi tidak di dalam larutan aqueous (oksida). Konstanta disosiasi kedua dari hidrogen sulfida sering dinyatakan sekitar 10−13, tetapi sekarang disadari bahwa angka ini merupakan error yang disebabkan oleh oksidasi sulfur dalam larutan alkalin. Estimasi terakhir terbaik untuk pKa2 adalah 19±2.
• Merupakan asam lemah. Bila terdapat ion-ion hidroksil akan terbentuk
Hydrogen sulfide dan sulfide.
• Sebagai pereduksi.
Hydrogen sulfide terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun
belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida.
Nilai Ambang Batas
Nilai ambang batas (Treshold Limid Value-Time Weighted Average / TLV-TWA) H2S adalah 10 PPM ( Part Per Million ) yang didefinisikan sebagai konsentrasi rata-rata yang diperkenankan untuk pemaparan selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Petugas dapat terpapar secara berulang tanpa menimbulkan gangguan kesehatanpada konsentrasi 10 PPM.
Sedangkan nilai ambang batas yang merekomendasikan bahwa pekerja tidak boleh terpapar H2S untuk jangka waktu maksimal 15 menit adalah bila papaaran melebihi 20PPM atau yang disebut dengan TLV-STEL ( Treshold Limit Value-Short Term Exposure Limit ). Eksposur pada konsentrasi rendah menghasilkan iritasi pada konjungtiva dan selaput lendir.
Efek Fisik Gas H2S Terhadap Manusia
Efek fisik gas H2S terhadap manusia bergantung dari beberapa faktor:
Lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S
Frekuensi seseorang terpapar
Besarnya konsentrasi H2S
Daya tahan seseorang terhadap paparan H2S.
Tingkat H2S (PPM) dan Efek pada Manusia
• 0,13 à bau minimal yang masih terasa.
• 4,6 à mulai dideteksi bau yang sedang.
• 10 à permulaan iritasi mata & mulai berair.
• 27 à bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi.
• 100 à batuk-batuk, iritasi mata, dan indera penciuman sudah tidak berfungsi.
• 200-300 à pembengkakan mata & rasa kering di tenggorokan.
• 500-700 à hilang kesadaran, & dapat mematikan dalam waktu 30' s.d. 1 jam.
• Lebih dari 700 à kehilangan kesadaran dengan cepat & berujung pada kematian.
Proses dan Kronologi Terjadinya Kasus Keracunan Gas H2S pada Tubuh Manusia
Pada kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang
mengandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas, selain nitrogen dan
unsur-unsur lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusia untuk proses oksidasi
di dalam tubuh. Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan dibawa oleh
darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Jika seseorang menghirup udara yang
telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen yang masuk kedalam
tubuh akan berkurang, sehingga kinerja otak pun akan terganggu. Tingkat
konsentrasi gas H2S di otak yang semakin tinggi akan mengakibatkan lumpuhnya
saraf pada indera penciuman dan hilangnya fungsi kontrol otak pada paru-paru.
Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga
seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal dalam ukuran waktu tertentu.
Gejala Keracunan Gas Hidrogen sulfide
Pusing.
Badan terasa lesu.
Hilangnya nafsu makan.
Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada.
Batuk-batuk.
Kulit terasa perih.
Hilangnya kesadaran.
Metode Mengurangi atau Menetralisir Paparan Gas H2S
Menyediakan alat keselamatan yang baik dan benar di mana kemungkinan tempat kerja mempunyai indikasi gas H2S.
Apabila sudah diketahui secara pasti melalui test laboratorium dan lain-lain, ada H2S maka kita harus memakai alat keselamatan.
Metode mengurangi paparan gas H2S pada suatu area dapat dilakukan dengan
meniupkan angin menggunakan kipas angin besar ( bug blower ) sehingga gas
H2S akan terhambur. Kondisi ini mengakibatkan konsentrasi paparan gas H2S
akan berkurang karena area paparan gas H2S akan melebar.
Metode menetralisir gas H2S dapat dilakukan dengan Sulfur Recovery Unit, yaitu
dengan suatu alat yang dapat menguraikan unsur Hidrogen dan Sulfur secara
reaksi kimiawi. Penguraian ini akan menjadikan dua unsur netral atau tidak
beracun. Hasil akhirnya Hidrogen akan dibuang dalam bentuk gas dan Sulfur
ditampung dalam bentuk padat.
Sistem Monitoring Gas H2S
MAKSUD DAN TUJUAN SISTEM MONITORING H2S
Sistem Monitoring H2S adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
pemantauan adanya gas H2S dengan memanfaatkan peralatan-peralatan
detektor H2S.
Sistem Monitoring H2S dilakukan untuk mengetahui adanya paparan gas H2S
pada suatu area tertentu sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan bahaya gas H2S
tersebut.
Detektor Gas H2S
Detektor gas H2S adalah suatu alat yang mampu mendeteksi adanya gas H2S.
Jenis-jenis peralatan deteksi gas H2S diantaranya adalah :
a. Electronic Detector H2S
Peralatan ini berfungsi untuk mendeteksi gas H2S dengan sistem electrik atau
yang sering disebut dengan sensor H2S, yang terdiri dari komponenkomponen
: head sensor, transmiter dan monitor. Pada prakteknya peralatan
ini dapat ditemui dalam bentuk H2S Fixed Sensor dan H2S Personal Detector.
Cara kerjanya adalah jika head sensor mendeteksi adanya gas H2S melalui
reaksi kimia akan berakibat berubahnya nilai resistan, perubahan tersebut
akan dikondisikan menjadi besaran arus atau tegangan pada transmiter untuk
kemudian dapat diketahui nilai konsentrasi gas H2S tersebut.
H2S Personal Detector dilengkapi dengan sistem alarm yang diset pada 10
PPM dan 20 PPM, Peralatan ini bersifat praktis, ringan, mudah dibawa-bawa,
sensitif dan mudah dioperasikan.
b. H2S Tube Detector
H2S Tube Detector merupakan peralatan deteksi gas H2S berupa zat kimia
yang akan bereaksi dengan gas H2S yang dikemas dalam bentuk batang kaca
berskala. Cara penggunaannya adalah dengan menghisap sample gas H2S dan
hasil reaksi akan ditunjukkan dengan perubahan warna yang kemudian dapat
dihitung berdasarkan skala pembacaannya. Sehingga dapat digunakan untuk mengukur
konsentrasi gas H2S sampai pada tingkat tinggi. H2S Tube Detector hanya
dapat digunakan sekali pakai.
c. Fixed Monitoring System H2S
Fixed Monitoring System H2S adalah suatu sistem yang digunakan untuk
memantau paparan gas H2S secara terus menerus pada posisi tetap. Perangkat
tersebut terdiri dari :
• Sensor H2S.
Sensor H2S adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya
gas H2S. Hasil deteksinya berupa arus 4 – 20 mA Sensor H2S yang digunakan
di lokasi South Bungoh # 1 adalah dari produk Drager Polytron TX dan Itrans
dengan kemampuan mendeteksi gas H2S antara 0 sampai dengan 100 PPM.
Untuk menjamin keberadaan Sensor H2S sebagai peralatan yang berhubungan
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sensor H2S yang terpasang
memiliki sertifikat resmi dari produsen dan sudah melalui pengujian berkala
( kalibrasi ). Prosedur kalibrasi dilakukan secara rutin minimal setiap 7 bulan
sekali, sedangkan pengujian fungsi ( function test ) dilakukan setiap bulan
dengan menyuntikkan gas H2S sample.
• Data Aqcuisition Unit dan Komputer.
Data Aqcuisition Unit adalah perangkat elektronik yang berfungsi
menghubungkan sensor H2S dengan komputer, sedangkan komputer yang
terdiri dari CPU sebagai pusat kontrol sistem monitoring, layar monitor
sebagai media tampilan hasil monitoring dan printer untuk mencetak hasil
monitoring. Sistem monitoring gas H2S yang digunakan di lokasi South
Bungoh # 1 merupakan sistem berbasis komputer dengan tujuan agar proses
monitoring dapat termonitor akurat dan terkendali secara komputerisasi
d. Sistem Alarm
Sistem alarm merupakan perangkat yang berfungsi sebagai tanda peringatan
awal jika terjadi paparan gas H2S. Perangkat ini terdiri dari : lampu kilat ( Strobo
Light ) dan Sirene yang terhubung dengan sistem monitoring. Aktifasi perangkat
alarm tersebut terkendali secara otomatis melalui perangkat komputer yang
didasarkan pada hasil monitoring sensor H2S.
Pertolongan Pertama Untuk Korban Keracunan H2S
Apabila kita mempunyai korban keracunan H2S segera kita pindahkan korban ketempat yang mempunyai udaranya segar (tidak tercemar) dan lakukan pernafasan buatan. Setelah sadar dari pingsan segera dibawah kerumah sakit atau klinik yang terdekat supaya mendapat pertolongan dari dokter atau medis.
Potensi Paparan Hidrogen Sulfida
Aktifitas pengeboran dan produksi minyak, gas atau panas bumi sangat berpotensi
terjadinya paparan gas H2S yang merupakan salah satu jenis gas beracun yang
sangat berbahaya terhadap tubuh manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka
Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkaitan dengan gas H2S sangat
diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para personal yang terlibat
di dalam aktifitas tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Peraturan tersebut harus
diterapkan dan dijalankan pada setiap aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas
dan panas bumi.
Pekerjaan dengan Potensi Paparan Hidrogen Sulfida
Proses Pengeboran Minyak Lead removers
Kotoran hewan removers Lithographers
Pembuatan Perasa Buatan Lithopone pembuat
Penyimpanan Aspal Ternak petani
Pembuatan Barium karbonat Lubang dan pekerja parit
Pekerja Blast tungku Metallurgists
Pekerja Brewery Miners
Pekerja Bromida-air garam Produksi gas alam dan
Kabel splicers pengolahan pekerja
Pekerja caisson Pelukis menggunakan polsulfide
Pembuat Karbon disulfida kompon untuk mendempul
Pembuat kertas kaca Papermakers
Pekerja, Laboratorium Kimia Minyak produksi dan
guru, siswa pekerja kilang
Tadah pembersih Fosfat purifiers
Jeruk root fumigators Photoengravers
Gasifikasi Batubara pekerja Pipeline pemeliharaan pekerja
Pekerja Coke oven Pirit burner
Tembaga-bijih sulfidizers Rayon pembuat
Pembuat Depilatory Refrigerant pembuat
Dyemakers Karet / plastik prosesor
Ekskavator Tangki septik pembersih
Merasa pembuat instalasi pengolahan air limbah pekerja
Pekerja Proses fermentasi Sewer pekerja
Pembuat Pupuk Sheepdippers
Perikanan dan pekerja pengolahan ikan Pembuat Sutra
Fur meja rias Rumah Potong pekerja
Geothermal-power pengeboran Pekerja peleburan
dan produksi pekerja Soapmakers
Gluemakers Gula bit dan prosesor tebu
Bijih emas pekerja Belerang pekerja spa
Heavy-metal debu Belerang produk prosesor
Berat air produsen Serat sintetis pekerja
Asam klorida purifiers Tank gagers
Hidrogen sulfida produksi Penyamakan pekerja
dan penjualan pekerja Tekstil printer
TPA pekerja Tiofena pekerja
Lead bijih sulfidizers penggali dan pembersih
Wol penarik
Share
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
2 comments:
thx a/ infonya. mau tanya apakah benar H2S juga terkandung dlm limbah air jengkol. di pemukiman tempat tinggal sy ada industri rumah tangga produksi jengkol. seringkali mengeluarkan bau yg sangat mengganggu, krn limbahnya dibiarkan mengalirkan ke selokan umum. intensitasnya yg sering sgt membuat depresi krn bau pd tengah malam, subuh dan siang hari. mohon pencerahannya
Assalamu'alaikum wr wb. Dio,Surabaya. mau Tanya. apa nama Senyawa untuk kalibrasi alat pemantau gas belerang? aku mau beli tapi blum nemu.
Post a Comment