Tikus Anjing dan Kucing

Posted by Ratna Tanjung on Thursday, May 17, 2012
Cerita ini aku buat untuk proyek fabel di http://bintangberkisah.wordpress.com. Semoga dapat menghibur dan bermanfaat. Enjoy reading :)


   
“Tolong aku…tolooonggg….” Terdengar oleh tikus teriakan meminta tolong. Si tikus terdiam sejenak untuk mencermati dari mana suara tersebut berasal. “Tolong…tolong aku…tolong…” Suara tersebut terdengar lagi. “Ah, suaranya dari seberang sana”, kata si tikus yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari acara arisan keluarga tikus. Kemudian dengan cepat ia berlari menyusuri gang sempit yang gelap dan kotor. Setiap kali si tikus melangkahkan kaki, teriakan meminta tolong itu semakin jelas terdengar. Hingga akhirnya, terlihat oleh si tikus, sesosok anjing hitam yang terbelit tali-tali bekas, ia tak berdaya. “Tikus, tolong aku,  tolong bebaskan aku dari tali-tali yang melilit tubuhku ini” pinta anjing dengan penuh iba. “Aku akan menolongmu, asalkan setelah kau bebas, kau tak akan menggigitku.” Pinta sang tikus yang memastikan bahwa anjing tidak akan menyakitinya. “Baiklah, aku janji tidak akan menyakitimu”. Setelah mendapatkan jawaban dari si anjing, segera tikus pun menggerogoti tali-tali yang melilit tubuh anjing. Beberapa saat kemudian, anjing pun bebas.
“Terimakasih tikus, terimakasih banyak karena engkau telah mau menolongku”.
“Sama-sama, tadi aku kebetulan saja lewat di sekitar sini. Kau tidak terluka kan?”
“Hanya lecet-lecet, tapi aku merasa lebih baik”.
“Aku Guguk, aku tinggal di sekitar kompleks ini. Aku ini anjing liar yang tak tau siapa aku sebenarnya. Aku dan keluargaku terpisah ketika terjadi perang lima tahun silam. Aku tak tau mereka di mana. Dan sekarang aku sendirian. Aku tak punya siapa-siapa”.
“Aku Cicit, aku tinggal agak jauh dari sini. Hari ini aku punya saudara baru, yaitu kau Guguk. Sejatinya kau tak pernah sendirian. Kau punya keberanian, kau punya kekuatan yang hebat yang akan selalu menemanimu. Percayalah!” Hibur Cicit kepada Guguk yang terlihat begitu sedih mengenang keluarganya yang entah di mana.
“Cicit, apakah kau mau menjadi teman dari seekor anjing yang lemah seperti aku ini?”
“Jelas aku mau menjadi teman dari anjing sehebat engkau. Ingat teman, kau itu anjing hebat. Ingat ya, ANJING HEBAT!” Seru Cicit penuh motivasi.
“Kau benar, aku anjing hebat! Terima kasih Cicit. Aku akan selalu mengingat pesanmu”.
“Hebat! Guguk, aku harus pulang sekarang, ibuku pasti mencariku. Sampai bertemu di lain waktu”.
“Baik Cicit, hati-hati di jalan ya, sampaikan salamku untuk ibumu. Dah Cicit”
Mereka berdua pun berpisah sembari diiringi lambaian tangan.

***

“Tolong….tolong….jangan makan aku! Tolooonggg….” Seekor kucing gemuk siap menerkam tikus kecil di depannya.
“Kucing, tolong jangan makan aku….tolong lepaskan aku…aku mohon lepaskan…”isak si tikus.
“Aku tidak akan menyia-nyiakan makanan lezat sepertimu tikus. Hahahaha….”
Dengan mata terpejam ketakutan, si tikus berdoa. Ia sangat berharap akan ada keajaiban yang akan membawanya terlepas dari si kucing. Ia tidak ingin kesempatannya untuk bertemu dengan teman lamanya, Guguk, hilang untuk selama-lamanya.
            “Hei kucing gemuk!”
Terdengar teriakan memanggil dari arah belakang si kucing.
            “Tikus itu bukan lawanmu. Lawanmu adalah aku! Apa kau tak malu dengan badanmu yang besar? Apa kata dunia bila mengetahui kucing sepertimu hanya dapat menakhlukkan seekor tikus kecil?”
            “Siapa kau? Berani-beraninya berkata seperti itu kepadaku!”
Ketika si kucing menoleh, secepat kilat si tikus melarikan diri dan bersembunyi.
“Terimakasih Tuhan, Engkau telah menyelamatkanku. Tapi bagaimana dengan anjing itu? Pasti si kucing akan sangat marah kepadanya. Semoga anjing itu baik-baik saja”. Cemas Cicit membayangkan nasib si anjing yang telah membebaskannya dari kepungan si kucing.
Ketika si kucing mulai mendekat, perlah-lahan si anjing melangkahkan kakinya ke belakang, kemudian lari secepat kilat.
Tentu saja si kucing tak lantas berdiam diri. Dikejarnya si anjing dengan nafas tersengal-sengal.
“Ayo kejar aku kalau kau bisa kucing!”
Ketika si anjing menoleh ke arah si kucing yang berada jauh di belakangnya, tiba-tiba, tin…tiiiinn…prrraaakkk!!!
Sebuah mobil menghantam tubuh anjing hitam tersebut. Ia terluka, tergolek lemah di tengah jalan yang sebenarnya sepi. Dan mobil itu pun berlalu begitu saja seolah tak bersalah. Anjing itu merintih kesakitan. Tak ada daya untuk berdiri. 
Langkah kecil mendekati tubuh anjing yang lunglai.
            “Guguk…Kau Guguk temanku yang hebat itu?”
            “Cicit…”
            “Guguk, bertahanlah! Bertahanlah demi semua orang yang menyayangimu. Kau pasti bisa Guguk!”
            “Tolong…tolong… Siapa saja tolong bantu kami…!”
Terdengar teriakan meminta tolong dari seekor kucing. Dan dia adalah kucing yang tadi hampir memangsa tikus. Ia menarik tangan segerombolan kucing liar lainnya.
            “Teman-teman, tolong bantu kami. Tolong selamatkan nyawa temanku. Meskipun dia seekor anjing yang sangat dibenci oleh kucing, tapi kita harus menyamatkan nyawanya. Ayo!”
 “Tanpa berpikir panjang lebar dan tanpa memikirkan bahwa itu adalah seekor anjing yang menjadi musuh bebuyutan, sekawanan kucing itu bahu membahu menggendong tubuh anjing yang terkulai lemas, menggendongnya menuju rumah salah satu dari sekawanan kucing itu.
“Kucing, terimakasih kalian telah menolong Guguk”.
Seharusnya kamilah yang harus berterimakasih kepada kalian. Kalian telah mengajari kami tentang arti persahabatan dan rasa saling tolong menolong tanpa melihat siapa yang membutuhkan pertolongan”.
“Untuk sementara waktu biarlah Guguk beristirahat di sini. Kebetulan ayahku seorang dokter. Pasti kondisi Guguk akan lebih baik” Saran dari salah seekor kucing.
“Tikus, maafkan aku. Guguk, maafkan aku. Karena aku kamu ketakutan, karena aku Guguk terluka. Maakan aku.” Koko, tertunduk. Terlihat raut penyesalan di wajahnya.
“Koko, aku memaafkanmu, dan aku memaklumi tindakanmu tadi. Kau ingin memangsaku karena kamu lapar dan membutuhkan makan kan?”
“Iya sih…Tapi meskipun aku lapar, tak seharusnya aku memangsa hewan lain yang juga mempunyai hak untuk hidup. Terimakasih cicit, kau telah memaafkan aku.” Koko tersenyum lega. Namun, ketika ia menoleh ke arah Guguk, raut penyesalan kembali terlukis di wajah Koko.
“Guguk, aku minta maaf karena hampir mencelakai temanmu dan membuat dirimu terluka. Aku sangat menyesal. Aku mohon maafkan aku. Aku tak bisa hidup dalam rasa bersalah seperti ini.” Koko menatap Guguk nanar. Dari ujung matanya menetes air mata.
“Koko, aku tak pernah menyalahkanmu atas kejadian ini. Tanpa kau meminta pun aku telah memaafkanmu. Aku sangat ingin menjadi sahabatmu. Maukah kau menjadi sahabatku, Koko?” terkembang senyum dari bibir Guguk. Ia pun mengulurkan tangan menanti sambutan atas ajakan pertemanannya kepada Koko.
“Dengan senang hati Guguk! Aku bangga mempunyai teman-teman seperti kalian. Guguk, kau anjing yang pemberani. Cicit, kau adalah sahabat kecil berhati malaikat. Dan kalian teman-teman kucingku, kalian adalah sahabat yang setia. Aku sayang kalian semua. Tuhan, terimakasih karena Engkau telah memberikanku sahabat-sahabat yang super.”
Senyuman menghiasi bibir mereka berdelapan. Ada pula air mata. Namun, ini bukanlah air mata kesakitan, tapi ini adalah air mata cinta dari seorang sahabat untuk sahabatnya.
***



Share

3 comments:

Komunitas Tinta Emas on 8:46 am, October 01, 2012 said...

Kisah persahabatan yg dikemas secara apik banget. Cocok untuk cerita edukatif kepada anak2 kita.

waddellhabib on 12:29 am, March 06, 2022 said...

Anodizing Titanium - Tantric Design - TheTianiumArts
With anodizing titaum titanium core, trex titanium headphones your balance titanium earrings of strength and strength titanium men\'s wedding band improves! titanium legs In Tantric Design, the weight of your body decreases, the intensity of your

Anonymous said...

ou580 maui jim titanium rimless sunglasses,aerosoles sandals,garnitury armani warszawa,marc jacobs عطر,tenis armani colombia,goodruae,goodr brasil,ara tenisky,aku boots tactical np844

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered by Blogger.
 

Brain & Soul Energy Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare